Hari ini diumumkan bahwa Dewan Militer, yang secara ilegal merebut kekuasaan negara sejak 1 Februari 2021, diperpanjang selama 6 bulan lagi dengan persetujuan pertemuan Kalon yang diadakan pada 31 Januari.
Dewan militer yang telah menyelesaikan masa jabatan 2 tahun seharusnya menyerahkan kekuasaan administratif kepada organisasi Kalon menurut konstitusi 2008, tetapi diperpanjang selama 6 bulan lagi dengan alasan negara masih dalam keadaan tidak normal. .
Dalam pertemuan Kalon, Wakil Ketua Dewan Militer membahas kesulitan dalam sensus penduduk darat saat ini. Karena tidak cukup stabilitas untuk menyelenggarakan pemilu, maka diusulkan agar pemilu dilaksanakan setelah jangka waktu tertentu.
Pembahasan Wapang juga didukung oleh Menhan dan anggota Kalom lainnya. Berdasarkan pembahasan tersebut, pimpinan dewan militer meminta Kalon untuk memberikan perpanjangan 6 bulan lagi karena saat ini hanya ada 198 kota mandiri yang 100% stabil.
Wakil Presiden U Myint Swe, yang memimpin rapat Kalom, mengumumkan dalam rapat Kalom bahwa menurut Pasal 425 Konstitusi, perpanjangan 6 bulan lagi dan pengalihan 3 posisi kekuasaan kepada pemimpin militer diumumkan selama pers Dewan Militer melepaskan.
Pertemuan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional diadakan di Nay Pyi Taw kemarin pagi, tanggal 31 Januari, 2 tahun sejak militer merebut kekuasaan secara ilegal.
Menurut Pasal 425 UUD 2008, jika Kalon tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya oleh Panglima Angkatan Bersenjata, ia dapat diperpanjang dua kali, biasanya hingga 6 bulan setiap kali, jika ia mengajukan a alasan perpanjangan jangka waktu yang ditentukan.
Menurut ketentuan ini, dewan militer sudah dua kali memperpanjang masa jabatan 6 bulan, sehingga tidak ada lagi hak untuk memperpanjangnya, menurut ahli hukum.
Namun, jika situasinya tidak biasa, tidak disebutkan bahwa jangka waktu dapat diperpanjang, dan tidak ada ketentuan khusus tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Dewan Militer juga mengatakan bahwa Mahkamah Konstitusi yang berpengaruh terhadap Dewan Militer menjawab bahwa ini sejalan dengan Konstitusi.