Dewan Negara mengeluarkan pernyataan pada 14 Maret yang sangat menentang pernyataan bersama yang dikeluarkan pada KTT Khusus AS-ASEAN.
KTT khusus AS-ASEAN diadakan di Washington, D.C., dari 12 hingga 13 Mei, dan pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan itu menyerukan pembebasan semua tahanan politik, termasuk orang asing, di Burma.
Pernyataan bersama itu berisi paragraf yang menyoroti perkembangan Myanmar. Dewan militer mengatakan Burma telah meminta agar artikel itu tidak dimasukkan, tetapi telah mengeluarkan pernyataan bersama tanpa persetujuan Asean.
Istilah-istilah yang digunakan dalam pasal ini dimaksudkan untuk mencampuri urusan dalam negeri suatu negara yang berdaulat. Pernyataan Departemen Luar Negeri Dewan Militer menyebutkan bahwa Pasal 26 secara tegas ditolak dan tidak dilibatkan karena mengandung tuntutan yang melampaui ketentuan kelima konvensi ASEAN.
KTT Khusus AS-ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama 27 poin tentang Burma.
Dia menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis saat ini di Burma dan mendukung upaya Perwakilan Khusus ASEAN untuk Burma untuk menyelesaikan krisis secara damai. Melaksanakan lima Kesepakatan Bersama ASEAN; Ia menyerukan segera diakhirinya kekerasan dan pembebasan semua tahanan politik, termasuk orang asing.
Kementerian Luar Negeri Departemen Luar Negeri sangat keberatan dengan pengumuman tersebut, serta pertemuan antara Menteri Luar Negeri NUG untuk Persatuan Nasional Daw Zin Mar Aung dan pejabat Departemen Luar Negeri AS di Washington.
Dia meminta semua anggota Asean dan Departemen Luar Negeri AS untuk tidak terlibat dengan NUG yang melanggar perjanjian kontra-terorisme internasional dan regional, dan meminta semua negara anggota Asean dan pejabat pemerintah untuk tidak terlibat dalam keterlibatan NUG.
Amerika Serikat telah melarang pemimpin kudeta Burma menghadiri KTT khusus AS-ASEAN, dan tidak mengizinkan Menteri Luar Negeri untuk menghadiri pertemuan terkait lainnya.
Namun, Menteri Luar Negeri NUG Zin Mar Aung secara resmi diundang oleh Departemen Luar Negeri AS dan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sharman pada 12 Mei untuk membahas Burma.
Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Zin Mar Aung di Washington DC pada 14 Mei.
Foto- PM Singapura